deklarator PKB

deklarator PKB

Senin, 29 Maret 2010

Muktamar NU ke 32 di Makassar


KH Said Agil Siradj Nahkodai NU Lima Tahun ke Depan
Sabtu, 27 Maret 2010 20:59:05
Makassar, NU Online
Puncak seremoni Muktamar ke-32 NU kini usai sudah. Setelah menyelesaikan berbagai materi persidangan di tiap-tiap komisi. Dan perhelatan pemilihan Rois Am Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah menentukan KH Sahal Mahfudz secara aklamasi.

Kini pemilihan Ketua Umum tanfidziyah PBNU juga telah selesai melalui voting yang berlangsung secara tertutup di Auditorium Utama Asrama Haji Sudiang Makassar, Sabtu (27/3). dengan KH Said Agil Siradj terpilih sebagai Ketua Umum mengungguli rekannya Slamet Efendi Yusuf. Dengan demikian, KH Said Agil Siradj berhak menahkodai NU hingga lima tahun ke depan (2010-2015).

Pada puncak pemilihan yang digelar hingga pukul 21.00 WITA ini terdapat 497 suara. KH Said Agil Siradj berhasil memperoleh 294 suara mengungguli Slamet Efendi Yusuf yang memperoleh suara 201 sedangkan sisanya, yakni satu suara dinyatakan tidak sah.
Sebelumnya, dalam penjaringan calon, muktamirin juga memunculkan nama lain seperti KH Hasyim Muzadi, H Ahmad Bagja dan KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah). Namun, nama-nama yang disebut belakangan tidak berhasil memperoleh dukungan minimal yakni 99 suara. (min)

Kejutan dari Muktamar NU di Makassar
29/03/2010 08:24:54 DUET KH Sahal Mahfudh - Prof Dr Said Aqil Siradj memimpin Nahdlatul Ulama (NU) periode 2010-2015. Keduanya terpilih secara demokratis dalam Muktamar NU di Makassar, akhir pekan lalu. Kiai Sahal ditetapkan sebagai Rais Am Syuriyah PBNU secara aklamasi setelah KH Hasyim Muzadi mengundurkan diri. Sedang Prof Said Aqil terpilih sebagai Ketua Umum Tanfidziyah PBNU setelah mengungguli Slamet Effendy Yusuf pada pemilihan putaran kedua.
Dengan ditetapkannya Kiai Sahal menjadi Rais Am Syuriyah untuk masa 5 tahun mendatang, maka beliau dipercaya memegang jabatan tersebut untuk periode yang ketiga. Sedang Prof Said Aqil yang pada periode sebelumnya menjabat sebagai salah seorang Ketua PBNU, merupakan orang ke-7 yang memegang jabatan tertinggi di tanfidziyah sejak berdiri pada tahun 1926.
Meski berlangsung tertib dan lancar, muktamar yang merupakan arena permusyawaratan tertinggi ormas Islam yang didirikan KH Hasyim Asy'ari itu diwarnai dengan kejutan-kejutan. Peristiwa pertama adalah mundurnya KH Hasyim Muzadi sebagai kandidat Rais Am. Keputusan mantan Ketua Umum Tanfidziyah selama 2 periode itu telah membuka jalan bagi Kiai Sahal untuk ditetapkan menjadi Rais Am secara aklamasi.
Dapat ditebak, pengunduran diri Kiai Hasyim itu dilatarbelakangi penghormatannya kepada sosok kiai yang lebih sepuh. Bukan hanya sepuh secara usia, tetapi juga dalam bidang keulamaan dan kepemimpinan.
Dengan demikian di lingkungan warga nahdliyin faktor senioritas -- penghormatan kepada yang lebih sepuh dalam berbagai sisi dan segi -- tetap terpelihara dengan baik.
Kejutan kedua yang tidak kalah menarik adalah 'tersingkirnya' KH Salahuddin Wahid pada putaran pertama pemilihan calon Ketua Umum Tanfidziyah. Padahal adik KH Abdurrahman Wahid itu disebut-sebut sebagai kandidat terfavorit dan diunggulkan dalam berbagai jajak pendapat. Realitas ini mengindikasikan warga nahdliyin tidak merasa terikat untuk memilih sosok orang pertama di lembaga tanfidziyah yang berasal dari klan Hasyim Asy'ari.
Menarik pula untuk dicermati kemenangan KH Said Aqil atas Slamet Effendy Yusuf pada putaran kedua pemilihan Ketua Umum Tanfidziyah. Sementara pengamat menggambarkan keduanya secara dikhotomis. Said Aqil sebagai sosok ulama yang tetap setia pada keulamaan dan kenahdliyinan. Sementara Slamet, meski tetap menyetiai kenahdliyinan, terkesan lebih dekat sebagai sosok seorang politisi. Adanya kesan yang demikian dapat dimengerti, karena kehidupan politik pernah diakrabi Slamet selama puluhan tahun dengan status terakhir sebagai Ketua DPP Partai Golkar.
Terpilihnya Said Aqil merupakan indikasi kuat mayoritas kaum nahdliyin menghendaki NU dipimpin oleh sosok ulama yang benar-benar berkhidmat pada keulamaan dan kenahdliyinannya. Sosok pemimpin yang tetap berpegang teguh pada khitah atau garis perjuangan NU sebagai ormas Islam, sehingga tidak mudah terkontaminasi pada kehidupan dunia politik praktis. q-m


Daftar Riwayat Hidup

A. Identifikasi

A.1 Pribadi

1. Nama lengkap: Said Aqil Siradj
2 .Tempat dan tanggal lahir: Cirebon, 03 Juli 1953
3. Hobby: Membaca, silaturrahmi dan ziarah

A.2 Keluarga
Nama Isteri: Nur Hayati Abdul Qodir
Nama Anak:
1. Muhammad Said Aqil
2. Nisrin Said Aqil
3. Rihab Said Aqil
4. Aqil Said Aqil

B. Riwayat Pendidikan

B.1 Pendidikan Formal
1. S1 Universitas King Abdul Aziz, Jurusan Ushuluddin dan Dakwah, tamat 1982
2. S2 Universitas Ummu al-Qura, jurusan Perbandingan Agama, tamat 1987
3. S3 Universitas Ummu al-Qura, jurusan Aqidah/Filsafat Islam, tamat 1994

B.2 Pendidikan Non Formal

1. Madrasah Tarbiyatul Mubtadi’ien Kempek Cirebon
2. Pesantren Hidayatul Mubtadi’en Lirboyo Kediri (1965-1970)
3. Pesantren Al-Munawwir Krapyak Jogjakarta (1972-1975)

C. Pengalaman Organisasi

1. Sekertaris PMII Rayon Krapyak Jogjakarta (1972-1974)
2. Ketua Keluarga Mahasiswa NU (KMNU) Mekkah (1983-1987)
3. Wakil katib ‘aam PBNU (1994-1998)
4. Katib ‘aam PBNU (1998-1999)
5. Penasehat Gerakan Anti Diskriminasi Indonesia (GANDI) (1998)
6. Ketua Forum Komunikasi Kesatuan Bangsa (FKKB) (1998-sekarang)
7. Penasehat Pusat Kajian Timur Tengah dan Islam UI (1998-sekarang)
8. Wakil Ketua Tim Gabungan Pencari fakta (TGPF) Kerusuhan Mei 1998 (1998)
9. Ketua TGPF Kasus pembantaian dukun santet Banyuwangi (1998)
10. Penasehat PMKRI (1999-sekarang)
11. Ketua Panitia Muktamar NU XXX di Lirboyo Kediri (1999)
12. Anggota Kehormatan Matakin (1999-2002)
13. Rais syuriah PBNU (1999-2004)
14. Ketua PBNU (2004-sekarang)

D. Aktivitas Profesional

1. Tim ahli bahasa Indonesia di koran harian Al-Nadwah Mekkah (1991)
2. Dosen di Institut Perguruan Tinggi Ilmu Al-Qur’an (PTIQ) (1995-1997)
3. Dosen pasca sarjana UIN Syarif Hidayatullah Jakarta (1995-sekarang)
4. Wakil direktur Universitas Islam Malang (Unisma) (1997-1999)
5. Penasehat dosen MKDU di Universitas Surabaya (Ubaya) (1998-sekarang)
6. Wakil ketua konseptor tim lima perumus AD/ART PKB (1998)
7. Anggota Komnas HAM (1998-1999)
8. Dosen luar biasa Institut Agama Islam Tribakti Lirboyo Kediri (1999- sekarang)
9. Anggota MPR RI Fraksi Utusan Golongan dari NU (1999-2004)
10. Direktur pasca sarjana Unisma (1999-2003)
11. Penasehat Masyarakap Pariwisata Indonesia (MPI) (2001-sekarang)
12. Dosen pasca sarjana ST Maqdum Ibrahim Tuban (2003-sekarang)
13. Dosen pasca sarjana Universitas Nahdlatul Ulama UNU Solo (2003-sekarang)
14. Dosen pasca sarjana Unisma (2003-sekarang)

E. Forum Ilmiah


E.1 Pembicara Tingkat Nasional


1. Simposium nasional tentang
Transpalansi Ginjal, Jakarta, 08 September 1995
2. Diskusi Panel ITB tentang
Pola keterkaitan Pesantren, Perguruan Tinggi dan LSM dalam Pendidikan dan Pengembangan Ekonomi Masyarakat, Bandung, 13-14 April 1996
3. Seminar nasional tentang
Rekonsiliasi Tasawuf dan Syari’at: Perspektif Sejarah, Bengkulu, 3-4 Desember 1996
4. Lokakarya nasional Dep. Transmigrasi tentang
Transmigrasi Pesantren, Sukabumi, 16-17 Desember 1996
5. Seminar Nasional SDES, Cipayung, 1-2 April 1997
6. Temu tahunan jaringan penelitian IAIN se-Indonesia, Palembang, 16-19 Juni 1997
7. Seminar Hikmah Budhi-KMB dengan tema
Buku Aksi Cinta, Jakarta, 11 Oktober 1997
8. Dialog nasional antar generasi, UGM, Yogjakarta, 25 November 1997
9. Simposium Dikbud RI tentang peringatan hari AIDS se-Dunia, Jakarta, 29 November 1997
10. Seminar Wanhankamnas tentang
Strategi Pembangunan Nasional, Yogyakarta, 17-20 Desember 1997
11. Lokakarya dan seminar nasional tentang
Reformasi Politik, Ekonomi, Hukum, Moral dan Budaya, Surabaya 25-27 Mei 1998
12. Sarasehan Paroki Santa Anna dengan tema
Umat Beriman Mengaktualisasikan Keadilan, Kebenaran, Kasih dan Kebebasan, 7 Juni 1998
13. Seminar nasional dengan tema
Umat Islam dalam Dinamika Politik Bangsa di Era Reformasi, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Jogjakarta, 4 Juli 1998
14. Seminar Bamus antar Gereja dengan tema
Wawasan Kebangsaan II dan III, Malang, 6-7 Agustus 1997, dan 4-6 Agustus 1998
15. Seminar sehari IAIN Jakarta dengan tema Keberadaan Agama Khonghucu di Indonesia, Jakarta, 20 Agustus 1998
16. Pelatihan pemuda Therevada di Vihara Dharma Mitra, Malang, 15-17 Agustus 1998
17. Konferensi kerja kerabat pelayanan oleh GKD, GKRI, YMPI, JRC Apostolos, KOS, YMBI, CLR, Bogor, 25-28 Januari 1999
18. Dialog nasional Forum Mahasiswa Syari’ah Se-Indonesia dengan tema
Formasi Hukum dan Pluralisme Politik, Jakarta, 17 Februari 1999
19. Seminar setengah hari UKI, Atmajaya dengan tema
Pemilu dan Masalah Integritas Bangsa, Jakarta, 4 Maret 1999
20. Seminar nasional Lemhanas dengan tema
Pendidikan Tinggi dalam rangka Mewujudkan Masyarakat Madani, Jakarta April 1999
21. Pelatihan bagi pelatih HAM untuk kalangan rohaniawan yang diselenggarakan oleh Komnas HAM, Bogor, 26-30 Juli 1999
22. Temu Nasional Kebangsaan II, Semarang, 5 Agustus 1999
23. Seminar sehari Departemen Pariwisata, Seni dan Budaya dengan tema
Wali Songo, Islam di Indonesia dan Prospek Wisata Ziarah, Jakarta, 8 September 1999
24. Dialog kerukunan antar umat beragama dengan tema
Menjalin Persaudaraan Sejati yang Terbuka, Jakarta, 27 Februari 2000
25. Sarasehan Lintas Iman dan Wawasan Kebangsaan, Denpasar, 25 Desember 2000
26. Seminar nasional LIPI dengan tema
Mengkaji Kebijakan Kebudayaan Masa Orde Baru untuk Menyongsong Indonesia Baru, Jakarta, 23 Januari 2001
27. Seminar nasional Depdiknas dengan tema
Reformasi Pendidikan Nasional , Jogjakarta 16-17 Maret 2001
28. Dialog interaktif Mabes Kepolisian Negara RI dengan tema
Antisipasi Kepolisian Menghadapi Kemungkinan Tindak Anarkis Masyarakat, Jakarta, 25 April 2001
29. Seminar Sekolah Lanjutan Perwira Polri dengan tema
Transformasi Kultural dalam Tubuh Polri Menuju Profesionalisme, Jakarta, 14 Juni 2001
30. Musabaqoh Al-Qur’an tingkat V Telkom dengan tema
Implementasi Akhlaq Qur’ani, 23 April 2002
31. Halaqoh nasional Depag dalam rangka Musyawarah Kerja Ulama-Ulama Ahli Al-Qur’an, Jakarta, 28-30 April 2003
32. Seminar dengan tema
Kerukunan Umat Beragama di Propinsi DKI Jakarta, Jakarta 3-4 September 2003
33. Simposium nasional Patria (Pemuda Theravada Indonesia) dengan tema
Nasionalisme dan Profesionalisme Pers Indonesia, Jakarta, 25-27 Februari 2004
34.
Muzakaroh dan Muhasabah Perwira Rohani Islam TNI, Jakarta, 24-27 Mei 2004
- Dan lain-lain

E.2 Pembicara Tingkat Internasional

1.
Al-Taqrib baina al-madzahib, Al-islam Din al-Tasamuh, Teheran, Iran 1999
2.
Al-Taqrib baina al-madzahib, Huquq al-insan fi al-Islam, Teheran, Iran 2000
3. Konferensi Internasional dengan tema Asian
Gathering of Muslim Ulama and Christian Bishops, Manila, 18-21 Agustus 2003
4.
Internasional Conference of Islamic Scholar dengan tema Daur al-Ma’ahid al-Islamiyah fi bina’I Hadhoroh al-Syu’bi Indonesiya, Jakarta, 23-25 Februari 2004
5.
Internasional Conference of Islamic Scholar II dengan tema Al Mujatama’ al-Islami wa masuliyyatiha alhadhoriyyah, Jakarta, 19- 22 Juni 2006

F. Karya Ilmiah


1. Rasail al-Rusul fi al-‘Ahdi al-jadid wa Atsaruha fi al-Masihiyah(Pengaruh Surat-Surat para rasul dalam Bibel terhadap Perkembangan Agama Kristen), thesis dengan nilai memuaskan, (1987)
2.
Allah wa Shillatuhu bi al-Kaun fi al-Tasawwuf al-Falsafi (Hubungan Antara Allah dan Alam Perspektif Tasawwuf Falsafi), desertasi dengan nilai Cum Laude (1994)
3. Ahlussunah wal jama’ah; Lintas Sejarah (1997)
4. Islam Kebangsaan; Fiqih Demokratik Kaum Santri1 (1999)
5. Kyai Menggugat (1999)
6. Ma’rifatullah; Pandangan Agama-Agama, Tradisi dan Filsafat (2003)
7. Tasawuf Sebagai Kritik Sosial, Mengedepankan Islam sebagai Inspirasi bukan Aspiras (2006)
- Aktif menulis dalam berbagai media cetak 1995-sekarang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar